INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Profil Ustadz Adi Hidayat, Lc. Ma

 Beliau memulai pendidikan formal di Taman Kanak-kanak Pertiwi Pandeglang tahun  Profil Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA
Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA. Foto: Humas Pemkab Gowa


Biografi

Adi Hidayat, Lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984.

Beliau memulai pendidikan formal di Taman Kanak-kanak Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang sampai kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV sampai VI. Di dua sekolah dasar ini dia juga mendapat predikat siswa terbaik, sampai dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam kegiatan ini, dia juga menjadi siswa rujukan dengan peringkat pertama. Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang sampai sore sekolah agama. Di madrasah ini, dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah sampai Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Di Ponpes inilah dia mendapat bekal dasar utama dalam banyak sekali disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama beliau, Buya KH. Miskun as-Syatibi adalah orang yang paling kuat dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.

Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam kegiatan Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. Beliau juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Beliau lulus dengan predikat santri rujukan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat memberikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, dia mendapat seruan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berafiliasi dengan Univ. al-Azhar Kairo, sampai diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam kegiatan ospek. Tahun 2005, dia mendapat seruan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan kegiatan FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat muda mencar ilmu intensif banyak sekali disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menimbulkan dia mengambil kegiatan khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, dia juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. Beliau mencar ilmu al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). Beliau juga mencar ilmu ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir dia adalah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya), sementara Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). Beliau mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh dia pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan obrolan bersama para pakar dalam lembaga ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di selesai 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak memilih para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. Beliau juga aktif mengikuti obrolan internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi banyak sekali seminar, termasuk kegiatan tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.

Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Pada November 2016, dia bersama dua sahabatnya Heru sukari dan Roy Winarto mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Beliau juga ulet mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.

Sumber: http://www.akhyar.tv/profil-ustadz-adi-hidayat/

Untuk Download Mp3 Kajian Ustadz Adi Hidayat silahkan mengunjungi link berikut: Kajian Ustadz Adi Hidayat

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel